Jumat, 07 Oktober 2016

Menuju DKI 1..

Pic: http://www.plimbi.com/article/163742/cagub-alternatif-dki1-untuk-jakarta-berwarna-

Rutinitas saya di pagi hari, sama seperti biasanya. Bangun, kemudian mandi, kemudian berangkat ke kantor, kemudian menyalakan komputer, kemudian menyempatkan diri beberapa menit untuk sedikit menambah wawasan. Yap! Membaca berita.

Bedanya dengan hari-hari kemarin, ada berita yang paling menggelitik dan masih ramai diperbincangkan hingga sore ini, yaitu mengenai Bapak DKI 1 atau Bapak Basuki atau Bapak Ahok yang (katanya) sebut Al Quran sebagai kitab yang membodohi umat islam.

Penasaran dimulai, saya mencari rekaman video yang berisikan pendapat Bapak Ahok mengenai kitab yang membodohi tersebut. Rekaman berdurasi 1 jam 48 menit, lokasinya di Kepulauan Seribu, disaksikan oleh warga setempat dan juga beberapa media, sesi tanya jawab berlangsung meriah, sebenarnya bukan tanya jawab, lebih ke diskusi antara warga dan sang gubernur. Meskipun tidak semua yang ingin bertanya atau berpendapat dapat menyalurkan unek-uneknya karena keterbatasan waktu, Bapak Ahok masih memberi kesempatan kepada beberapa orang warga.

Pada video tersebut jelas Bapak Ahok mengatakan jika tidak terpilih pun (menjadi gubernur) program akan terus berjalan, warga bisa saja tidak memilih (Pak Ahok) karena dibohongi pakai surat Al Maidah Ayat 51 (tafsiran Al Maidah ayat 51: jangan mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin). Bapak Ahok juga mempersilahkan warga untuk tidak memilihnya apabila ada calon pemimpin yang lebih baik dan lebih jujur.

Lalu letak kesalahannya dimana? Berulang kali saya memutar video tersebut pada menit ke 23 hingga 25. Apa karena saya mengaggumi Bapak Ahok sehingga tidak melihat kesalahan seperti yang orang-orang lihat? Tidak juga. Saya masih dapat berfikir menggunakan logika. Apalagi ini menyangkut agama. Saya muslim, sedikit banyak tahu lah tentang agama.

Pemberitaan miring yang saya baca, Bapak Ahok sebut umat islam telah dibohongi sutrat Al Maidah Ayat 51. Kalau membaca berita sepotong-sepotong (mungkin) saya juga akan membenci Bapak Ahok. Kitab agama saya dilecehkan, jelas saya berontak. Tapi faktanya kan bukan begitu. Maksud Bapak Ahok di video itu, kita (umat muslim) jangan mau dibodohi menggunakan surat Al Maidah Ayat 51. Siapa yang membodohi? Tentunya pihak-pihak yang berkepentingan, yang tidak menginginkan Bapak Ahok untuk maju kembali menjadi DKI 1.

Wajar sih menjelang pilkada akan ada saja berita-berita semacam ini. Intinya hak pilih ada ditangan masing-masing individu bukan? Kita akan memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani kita, pemimpin yang menurut kita dapat memimpin daerah dengan baik, tanpa paksaan dari pihak manapun. Mau itu Bapak Ahok, Bapak Anis, ataupun Bapak Agus, percayalah berita miring mengenai ketiga tokoh ini akan berseliweran di pemberitaan pilkada. Intinya sejauh mana kita dapat mencerna berita tersebut. Mau kita tanggapi secara positif atau negatif. Semua punya hak yang sama dalam berpendapat. Tidak usah berargumen ini itu agar dibilang benar, karena jika salah akan malu sendiri nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar